Banyuwangi, 11 September 2025 — SMPN 3 Banyuwangi hari ini menjadi salah satu dari lima sekolah terbaik se-Kabupaten Banyuwangi yang menerima visitasi penilaian Lomba Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Kehadiran tim juri dari Dinas Kesehatan Banyuwangi, Tim Promotor UKS STIKES Banyuwangi, Radar Banyuwangi, serta Pengawas SMP menjadi momentum penting bagi sekolah untuk menampilkan berbagai inovasi dan komitmen dalam mewujudkan sekolah sehat.
Rangkaian kegiatan visitasi di SMPN 3 Banyuwangi berlangsung terstruktur dan meriah, diawali dengan sambutan hangat dari tim suporter GSS yang mempersembahkan Mars UKS serta drama penanganan korban pingsan.
Selanjutnya, Kepala Sekolah menyambut kedatangan juri dan mengawal mereka menuju ruang laboratorium IPA, yang menjadi pusat kegiatan penilaian.

Di ruang lab IPA, Kepala Sekolah memberikan welcome speech, dilanjutkan dengan paparan singkat oleh Ibu Prasmarani Wigati, S.Pd. mengenai program dan inovasi sekolah dalam mendukung Gerakan Sekolah Sehat. Setelah itu, juri melakukan tinjauan lapangan di lingkungan sekolah, didampingi interpreter dan guru pendamping untuk menjelaskan detail inovasi yang diterapkan.

Usai berkeliling, rombongan kembali ke ruang lab IPA untuk menikmati hidangan konsumsi yang juga merupakan bagian dari produk inovasi sekolah. Acara ditutup dengan sesi ramah tamah bersama juri dan panitia.
Dalam visitasi ini, SMPN 3 Banyuwangi menampilkan berbagai inovasi unggulan yang berkaitan dengan Gerakan Sekolah Sehat. Seluruh administrasi program dipusatkan di laboratorium IPA, tempat juri berkumpul sekaligus menyaksikan pameran produk hasil kreativitas warga sekolah.
Produk pangan yang ditampilkan sekaligus menjadi hidangan konsumsi antara lain: Selang (Sego Gurih Telang), Bakso Jackfruit Cegah Anemia, Telang Lemon Tea, Temuluh (Temulawak Belimbing Wuluh), dan Caugaba (Cincau Spengaba). Sedangkan produk non pangan yang dipamerkan meliputi: Pupuk organik Laku Riko, Sabun minyak jelantah (Bungah), Lilin cantik minyak jelantah (Lincah), dan permainan tradisional seperti dakon, egrang, dan terompah sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus sarana pembiasaan hidup sehat dan aktif.


Tidak hanya berhenti di lingkungan sekolah, sebagian siswa SMPN 3 Banyuwangi juga sudah menerapkan dan membawa pulang kebiasaan baik tersebut ke rumah masing-masing. Dengan begitu, Gerakan Sekolah Sehat tidak hanya memberi dampak positif di sekolah, tetapi juga meluas hingga ke keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar.
Dengan semangat kebersamaan, SMPN 3 Banyuwangi optimis dapat memberikan hasil terbaik dalam penilaian Gerakan Sekolah Sehat tahun 2025.






